Interferometric DEM Extraction From Sentinel-1 Data (Revisit)

Setelah bereksperimen DEM Extraction dengan ALOS-1 PALSAR dan Sentinel 1A dua tahun lalu (ulasan dapat dibaca di postingan INI, saya berkesempatan untuk mengulang eksperimen tersebut dengan menggunakan ESA SNAP versi 6.0 yang sudah banyak pembaharuan.


Eksperimen kali ini menggunakan data Sentinel-1 SLC yang diunduh dari ASF Vertex, terdiri dari dua citra, yaitu Sentinel 1-A dan Sentinel 1-B dengan selisih perekaman 6 hari.

Tahapan umum yang dilakukan adalah sama dengan apa yang saya tulis dua tahun lalu, perbedaannya adalah, sekarang proses UNWRAPPING berbasis SNAPHU dapat dilakukan secara langsung di software SNAP. Dengan demikian, update dari workflow yang saya lakukan adalah sebagai berikut:


Read Products (2 SLC Images) > Sentinel 1 TOPS SPLIT (saya ambil 2 burst) > APPLY ORBIT FILE (untuk kedua data) > SENTINEL 1 TOPS BACK GEOCODING > INTERFEROGRAM FORMATION > SENTINEL 1 TOPS DEBURST > GOLDSTEIN PHASE FILTERING > MULTILOOK > SNAPHU EXPORT > SNAPHU UNWRAPPING > SNAPHU IMPORT > PHASE TO ELEVATION > RANGE-DOPPLER TERRAIN CORRECTION.

Hasil yang diperoleh cukup lumayan, lebih baik dari eksperimen 2 tahun lalu, tapi masih tetap lebih baik hasil DEM dari ALOS PALSAR-1 2 tahun lalu. Berikut ini screenshot hasil-hasilnya.

WRAPPED INTERFEROGRAM

UNWRAPPED INTERFEROGRAM

PHASE TO ELEVATION

GEOCODED DSM


Pada dasarnya Sentinel-1 series data memang kurang optimal untuk ekstraksi DEM karena perpendicular baseline lengthnya pendek, walaupun temporal baseline-nya cukup bagus. Sentinel-1 lebih pas untuk analisis deformasi medan berbasis interferometri. 

Berikut ini contoh video tutorial untuk pembuatan DEM menggunakan Sentinel-1 yang cukup baik hasilnya ( di daerah gurun pasir)


Comments

Popular posts from this blog

TUTORIAL ORTHOREKTIFIKASI CITRA SATELIT RESOLUSI SEDANG (CITRA ASTER)

HAE (Height Above Ellipsoid) and MSL (Mean Sea Level) Conversion Using Pathfinder Office